logo

logo
logo gunadarma

Friday, December 16, 2011

BAB XI KOPERASI DALAM BERBAGAI PASAR

KOPERASI DALAM PASAR MONOPOLI
v  Pengertian pasar Monopoli
Bentuk dari organisasi pasar, di mana hanya ada satu perusahaan atau penjual satu produk di pasar yang bersangkutan
v   Ciri – ciri pasar monopoli
ü   Perusahaan penjual atau penghasil produk hanya   satu
ü   Tidak ada produk substitu sinya
ü   Konsumen produk banyak
ü   Memasuki industri yg menghasilkan produk monopoli, baik secara legal maupun alamiah, adalah sangat sulit atau bahkan tidak mungkin.
v  Sifat Monopoli dari sudut cakupan
ü   Bersifat Lokal
v   KUD sebagai penyalur tunggal kredit usaha tani( KUT ) dan pupuk.
ü   Bersifat Regional
v   (Kabupaten dan propinsi) dilihat dari penyediaan air bersih oleh perusahaan daerah air minum (PDAM).
ü   Bersifat Nasional
v   dibidang pelayanan pos, telepon, telegram, dan listrik.
( Di lihat dari ciri tersubut, sepertinya agak sulit untuk koperasi menjadi pelaku monopoli di masa yang akan datang. Selain adanya tuntutan lingkungan untuk menghapus yang bersifat monopoli, pasar yang dihadapi akan semakin terbuka untuk persaingan. )

KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
v  Pengertian pasar monopolistik
Pasar monopoli yang bersaing,
   (pasar suatu produk dikatakan berada dalam keadaan persaingan monopolistik apabila dalam pasar tersebut terdapat ciri – ciri persaingan dari ciri monopoli. Hal ini disebabkan produk yang dijual di pasar tidaklah homogen tetapi masing – masing mempunyai daya substitusi satu sama lainnya. )
v   Ciri – ciri pasar persaingan monopolistik
ü   Banyak penjual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam
ü   Produk yang dihasikan tidak homogen
ü  Ada produk substitusinya, artinya dapat digantikan penggunaannya secara sempurna oleh produk lain.
ü   Keluar atau masuk ke industri relatif mudah
ü   Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda – beda sesuai dengan keinginan penjualnya.
ü   Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama – sama bersaing, tetapi persaingan tersebut tidak sempurna karena produk yang dihasilkan tidak sama dalam banyak hal

Hubungan pasar / produsen
v  HUBUNGAN PASAR DENGAN KOPERASI
Ditinjau dari sisi produksi dan konsumsi, anggota koperasi dapat dikelompokkan menjadi koperasi produsen dan koperasi konsumen
v   HUBUNGAN PRODUSEN DENGAN PASAR TANPA   KOPERASI
Hubungan yang dimana masing – masing pihak akan berupaya memperoleh posisi yang lebih kuat dalam proses tawar – menawar ( Bargaining Position )
v  HUBUNGAN PRODUSEN ANGGOTA KOPERASI DENGAN PASAR
Menurut konsep koperasi, sekelompok orang baik itu sebagai produsen maupun sebagai konsumen yang mempunyai kepentingan ekonomi yang sama dapat membentuk perusahaan koperasi. Adanya persamaan kepentingan ekonomi yang sama ini membentuk “ hubungan khusus ” antara anggota koperasi dengan perusahaannya yang disebut koperasi.
Tugas koperasi adalah memaksimumkan pelayanan anggotanya melalui pemasaran produk – produk yang dihasilkan oleh para anggotanya.

Pasar persaingan Sempurna
v  Pengertian pasar persaingan sempurna
Pasar dimana terdapat banyak pembeli dan penjual yang menguasai pasar. Dan struktur pasar yang banyak digunakan oleh para ahli ekonomi sebagai dasar analisis dan perencanaan suatu perekonomian.
v   Ciri – ciri pasar persaingan sempurna
ü   Penjual dan pembeli dari suatu produk sangat banyak
ü   Produk yang diperjual belikan bersifat homogen
ü   Masing – Masing penjual dan pembeli dapat keluar masuk pasar
ü   Pelaku ekonomi mempunyai pengetahuan dan informasi sempurna dari kondisi pasar, struktur harga, kualitas.

Saturday, December 10, 2011

BAB 12



KOPERASI    DALAM         PASAR           OLIGOPOLI

Oligopoli
adalah struktur pasar yang dimana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar, baik secara sendiri-sendiri maupun secara diam-diam bekerja sama.

Dalam oligopoli ada 2 strategi yaitu stategi harga  dan nonharga.Dengan demikian untuk menghindari perang harga anatar 1 perusahaan dengan yang lainnya maka diadakan product differentiation (Pembedaan produk) dan juga memperluas pasar dengan       melakukan:
ð Advertensi
            Tujuannya adalah memindahkan demand kekanan dan membuatnya kurang elastis dan menyebabkan perusahaan menjual jumlah yang lebih besar dengan harga yang sama atau sedikit lebih tinggi tanpa bahaya perang harga.
ðMembedakan mutu dan bentuk produk.
            Biasanya cara ini dipakai bersama-sama dengan advertensi guna membedakan produk dari penjual yangsatu dengan yang lainnya.Tujuannya adalah agar konsumen lebih memilih barangnya dari pada barang perusahaan lain.

KOPERASI dengan KEMAMPUAN YANG SAMA di Pasar Oligopoli
Dalam kasus inikoperasi dengan kemampuan yang rendah dimana koperasi dan perusahaan pesaing oligopolistik yang menghasilkan produk homogen mempunyai kemampuan yang sama.Dengan analisis yang beranggapan bahwa:
  1. Hanya ada 2 perusahaan dalam industri yang menghasilkan produk homogen satu diantaranya koperasi.
  2. Masing-masing perusahaan membagi pasarnya sama rata setengah-setengah.
  3. Dua perusahaan tersebut mempunyai biaya yang sama
Jika kurva permintaan pasar adalah D maka kurva permintaan masing-masing perusahaan (koperasi dan perusahaan) adalah D yang sama dengan AR yang masing-masing setengah dari kurva permintaan.

SKALA EKONOMIS SEBAGAI RINTANGAN UNTUK MEMASUKI PASAR OLIGOPOLI
Kurva permintaan pasar total diperlihatkan oleh kurva D, perusahaan yang telah mapan mempunyai kurva biaya total rata-rata ATC1.

PRICE LEADERSHIP
Adalah salah satu bentuk persengkongkolan yang tidak resmi hal ini terjadi apabila perusahaan satu merubah harga maka perusahaan lain akan mengikuti.Price leadership dapat dibagi 2 yaitu:
  1. Kepemimpinan oleh suatu perusahaan dengan biaya terendah
    pada kasus ini menunjukkan perusahaan yang mempunyai ongkos paling rendah menetapkan harga pasar yang kemudian diikuti oleh para pesaingnya, dan perusahaan tersebut dalam kondisi ini bisa menjadi price leadership.
  2. Kepemimpinan oleh suatu perusahaan yang besar atau dominan
    Dalam kasus ini kelangsungan koperasi dapat terancam karena koperasi dapat hancur dan mati.Tapi koperasi dapat dipertahankan apabila pemerintah bersedia memfasilitasi dan mengenakan peraturan mengenai koperasi secara berkelanjutan.

RINTANGAN MEMASUKI PASAR
Pada umumnya koperasi adalh peserta baru dipasar dan banyak mengalami kendala-kendala umum seperti permodalan, teknologi dan manajemen.Srhingga keadaan koperasi pertama kali muncul akan berada pada biaya yang lebih tinggi dari pada biaya yang terjadi pada perusahaan yang sudah besar tersebut. Perusahaan yang telah mapan dapat mencegah masuknya produsen yang mempunyai biaya yang lebih tinggi dengan menetapkan harga dibawah tingkat biaya peserta potensial yang akan masuk.

KOPERASI    DALAM         MONOPSONI
kasus monopsomi penuh yaitu penjual banyak tetapi hanya ada satu pembeli. Kurva D=kurva permintaan dari kurva perusahaan monopsoni karena koperasi adalah satu-satunya penjual. Kurva S=AFC kurva supli koperasi yang merupakan penjumlahan dari semua MC para anggotanya atau kurva MC koperasi/MC bersama.Posisi keuntungan maksimum koperasi apabila MC=MR atau titik E dengan jumlah yang ditawarkan Q1 dan harga yang diminta adalah PS, tetapi bagi para sipembeli sebagai monopsonial melihat pasar juga dari seginya sendirian berusaha mencapai posisi yang paling menguntungkan baginya ia akan melihat kurva S sebagi kurva AFC dan akan mencapai posisi yang paling baik apabila MFC= D pada titik A dan keuntungan maksimum dengan jumlah yang ingin ia beli Q2 dan harga yang ia inginkan untuk dibayar adalah PB.

KE$LANGSUNGAN HIDUP KOPERASI JANGKA PANJANG PADA PASAR PERSAINGAN MONOPSONI

PB dan P adalah tingkat harga yang berlaku setelah terbentuknya koperasi, kurva MFC yang pada harga P adalah P*RST dimana pembeli/ monopsoni akan membeli sebanyak Q3-> (MFC memotong D).Pengaruhnya dari kenaikan harga ini bagi anggota koperasi ditunjukkan pada gambar A yaitu pada gambar A meningkatkan keuntungan dari luas Pbabc menjadi P*edf output anggota kopetasi adalah output yang menghasilkan keuntungan maksimum (qe) jadi dalam kasus ini koperasi tidak diperlukan sisitem kuota produksi.

 

Monday, November 28, 2011

Bisnis apa ya????

Pagi para pemula ingin memulai untuk berbisnis pasti pemikiran ini yang serting terlintas,
Pasti kata-kata ini yang sering terpikirkan,,
siapa sih yang ingin gagal,pasti semuanya jika memulai usaha ingin segera mendapakan keuntungan yang besar,
pasti ingin langsung mendapatkan royalti yang berlipat-lipat,
Tapi pada dasarnya setiap manusia yang ingin mencapai suatu puncak yang dia inginkan tidak bisa langsung instan, tidak bisa hanya sekedar modal nekat tanpa dasar kemampuan.
Semuanya butuh proses,
Butuh renungan,
Butuh strategi,
butuh rencana,
butuh modal,
dan semuanya harus berjalan dengan tahp-tahapan, tidak bisa langsung dan instan..
sama seperti pertumbuhan kita,
yg berawal dari bayi yg belum bisa apa2, merangkak, berjalan sedikit-sedikit sehingga bisa berdiri tegak dan mulai melakukan aktifitas dan kegiatan dengan pikirannya sendiri.
Begitu juga bisnis,semuanya butuh proses,perencanaan modal awal keahlian dan keyakinan yg kuat.
Bisnis yg akan bisa bertahan kuat adalah bisnis yang bermulai dari awal yg sangat kecil kemudian terus berkembang karena kepercayan semua orang, bukan bisnis yang terbentuk hanya dari sekedar ikut-ikutan karena melihat trend. Bisnis yang seperti itu tidak akan bertahan lama dan bisa tergoyahkan dengan sedikit goncanagan.Maka saran saya, jalankanlah bisnis yang memiliki proses perkembangan untuk menjadi yg terbesar karena dengan adanya proses tersebut sebuah bisnis akan mampu menyelesaikan persoalan karena sebelumnya lebih memiliki pengalaman dan bisa langsung tau untuk mencari solusi yg tepat untuk menyelesaikannya.
Selamat mencoba, bismillah dulu ya.

Politik bukan sekedar jabatan tapi perjuangan....

Hanya mengungkapkan pandangan...
Politik, siapa yang tak kenal dengan kata-kata ini,
siapapun yang mendengan pasti akan punya pemikiran yang langsung terlintas,
Tergantung pemikiran mereka,
Tergantung harapan mereka,
dan tergantung keyakinan mereka dalam memandangnya,,,
Yak seperti hidup yg memiliki 2 pandangan,
Kiri-kanan, atas-bawah,baik-buruk begitu juga dengan politik.
Tak semua orang yg suka dengan politik tak semua orang juga yang membenci politik,
ada orang yg begitu mengelu-elukan politik ada juga yg mengutuk politik..
Sebenarnya dalam politik tak ada kata "politik busuk,politik sumber keancuran"
TIDAK,ingat semua itu hanya bergantung pada orang yg menjalankannya, tergantung pada orang yang berkecimpung didalamnya.Jadi jangan salahkan politik yg kini hancur dan amburadul di Indonesi.
Semua itu murni kesalahan manusia yg berego tinggi dalam proses perjalannya,
Orang orang yang punya pemikiran politik sebagai lahan uang, maka mereka cuma hanya memikirkan bagaimana untuk menghasilkan uang dalam membuat keputusan.Siapa bilang politik itu nikmat,politik hanya panambah beban.Jika anda berniat untuk terjun kedunia politik maka jangan tanamkan politik sebagi lahan uang,Tapi tanamkanlah POLITIK SEBAGAI SUATU PERJUANGAN untuk membuat negara ini tetap maju dan terus berkembang menuju pucak jayanya.Tanamkanlah pemikiran politik adalah suatu bentuk perjuangan, maka anda tidak akan mudah untuk digoyang oleh segepok uang haram yang mematikan.

Kesadaran masyarakat desa dalam berkoperasi.

Siapa bilang koperasi saat ini mati,siapa bilang tak ada keinginan masyarakat dalam memajukan koperasi.
Pandangan ini sangat salah,karena pada kenyataannnya koperasi sudah mulai sangat berkembang di Indonesia walaupun keadaan ini sangat terlihat didaerah-daerah kecil.Setidaknya masyarakat mulai mempunyai kepercayaan dalam ikut serta memajukan koperasi yang ada di indonesia. Dan pemerintahpun saat ini sudah muali memperhatikan dalam perkembangan koperasi yang ada di indonesia, koperasi ini sangat terlihat berkembang didaerah jawa timur dan jawa barat, yang berfokus pada koperasi pertanian. Saat ini pertanian yang ada di daerah tersebut membentuk suatu badan koperasi dan mengadakan kerjasama yang kuat dalam peningkatan kualitas dan jumlah produk yang dihasilkan masyarakat.Dengan adanya koperasi ini masyarakat mengaku lebih menguntungkan bila masuk dalam koperasi yg didominasi dengan para petani ini mereka mengatakan "Dengan adanya koperasi yang ada saat ini di daerah kami , kami sangat terbantu dan sangat senang.Karna  jika ada kekurangan pupuk atau bibit maka bis meminjam kepada koperasi dan juga apabila panen maka kami tidak lagi repot2 untuk mencari pembeli karena hasil produksi lahan kami telah ditampung dan hasilnya dibagi rata sesuai dengan hasil dari ladang masing-masing"<sumber berita tv>

Perningkatan kewiraswastaan dari kalangan muda.

Ekonomi Indonesia yang mulai bangkit dan berkembang dengan seiringnya waktu dan meningkatnya kesadaran masayarakat dalam menciptakan lapangan kerja dan menjadi wiraswasta. Ini terlihat dengan sangat jelas dengan antuas para kalangan muda yang sedang berusaha dengan keras untuk membuat suatu lahan usaha yang  bersifat swasta, walaupun masih terlihat kecil dan sangat sederhan, tapi diikuti juga dengan penjaringan lapangan pekerjaan baru yang mulai berkembang.
contohnya saja seperti maraknya pembuatan kripik pedas yang bermula dari kemunculannya dibandung yang sering disebut-sebut maiicih, dan kemudian sekarang banyak berkembang diwilayah-wilayah lainnya contohnya saja yang sekarang lagi  bermunculan di daerah cirebon yg dinamai dengan kribo. Dengan kemunculan usaha ini, masayarakat tersebut bisa menjaring para  karyawan dan mengurangi pengangguran.

Sumber:Pikiran individu.

Tuesday, November 1, 2011

Bagaimana Koperasi Menghadapi Era Globalisasi

Fenomena yang tidak dapat kita pungkiri adalah tatanan perekonomia yang semakin lama semakin sembaraut di Indonesia dan juga perekonomian yang semakin jauh dari prinsip keadilan dan sudah sangat tidak kondusif bentuknya.  koperasi sebagai pilar ekonomi bangsa semakin mencemaskan jika dibandingkan dengan badan usaha lainnya. Apalagi pada era globalisasi sekarang ini peran koperasi semakin dipertanyakan masyarakat, apakah koperasi mampu mempertahankan jati dirinya sebagai pilar ekonomi rakyat? Apakah koperasi yang memiliki cita-cita mulia menyejahterakan masyarakat dapat terealisir? Bagaimana prospek koperasi Indonesia ke depan dan bagaimana pula tantangannya?

Tantangan di Era Globalisasi
Ciri-ciri globalisasi ditandai dengan adanya pergerakan barang, modal dan uang dengan bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama. Sehingga era globalisasi sering menjadi dilema bagi masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Kita tidak bisa membendung dan menahan bergulirnya globalisasi di tengah-tengah masyarakat, yang bisa kita lakukan adalah mengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap tantangan globalisasi. Para pelaku usaha khususnya koperasi dan UMKM harus mampu bersikap reaktif dan antisipatif menghadapi globalisasi ekonomi. Bukan mengeluh dan berteriak bahwa kita belum siap menghadapi globalisasi tanpa ada usaha dan kerja keras. Berteriak dan mengeluh bukan merupakan jalan keluar dari ancaman globalisasi. 

Kontroversipun muncul di kalangan akademisi, pengamat dan para pelaku bisnis. Ada yang berteriak lantang, bahwa kita belum siap menghadapi perdagangan bebas dengan Cina (ACFTA), namun anehnya setelah ditelusuri siapa yang berteriak lantang? Rupanya berasal dari pengamat bukan pelaku bisnis. Kalau ada pelaku bisnis yang berteriak belum siap, bisa jadi mereka adalah pelaku bisnis yang mengemplang pajak.  

Cukup kita sadari bahwa globalisasi ekonomi sekalipun telah menjadi sistem yang mendunia, tetapi tetap saja berada dalam ranah yang penuh kontroversi. Di satu sisi globalisasi mempunyai dampak positif di antara aktor-aktor ekonomi dunia. Mereka meyakini bahwa pasar terbuka, arus modal tanpa pembatas, akan memaksimalkan efisiensi dan efektifitas ekonomi demi terwujudnya kesejahteraan untuk semua. Sebaliknya di sisi lain kelompok anti globalisasi meyakini bahwa liberalisasi ekonomi hanya akan menguntungkan yang kuat dan melumpuhkan yang lemah, menciptakan kebangkrutan dan ketergantungan struktural negara berkembang atas negara maju.  

Untuk itu globalisasi ekonomi haruslah disikapi dengan kritis, hati-hati, dan penuh perhitungan. Seperti misalnya dampak perdagangan Indonesia dengan Cina pasca ditetapkannya ACFTA, apakah membawa nikmat dan berkah atau membawa sengsara. Atau sengsara membawa nikmat. Membanjirnya produk dari Cina di Indonesia, di satu sisi bisa menjadi pemicu bangkitnya UMKM di negeri kita untuk meningkatkan daya saing produksinya. Namun di sisi lain murahnya produk dari Cina menguntungkan konsumen di negeri kita yang memiliki kemampuan daya beli terbatas karena berpendapatan rendah. 
Secara umum koperasi di dunia akan menikmati manfaat besar dari adanya perdagangan
bebas, karena pada dasarnya perdagangan bebas itu akan selalu membawa pada persaingan yang lebih baik dan membawa pada tingkat keseimbangan harga yang wajar serta efisien. Peniadaan hambatan perdagangan akan memperlancar arus perdagangan dan terbukanya pilihan barang dari seluruh pelosok penjuru dunia secara bebas. Dengan demikian konsumen akan menikmati kebebasan untuk memenuhi hasrat konsumsinya secara optimal. Meluasnya konsumsi masyarakat dunia akan mendorong meluas dan meningkatnya usaha koperasi yang bergerak di bidang konsumsi. Selain itu dengan peniadaan hambatan perdagangan oleh pemerintah melalui peniadaan non torif barier dan penurunan tarif akan
menyerahkan mekanisme seleksi sepenuhnya kepada masyarakat.Koperasi sebenarnya menjadi wahana masyarakat untuk melindungi diri dari kemungkinan kerugian yang timbul akibat perdagangan
bebas.Dalam era globalisasi yang semakin menguat, penguasaan terhadap Teknologi Komunikasi danInformasi (Information Communication Technology) merupakan keharusan yang tak lagi bisa ditawar. Tidak mengherankan, bila teknologi yang juga menjadi penopang globalisasi ini
mengalami perkembangan yang luar biasa pesat. Dalam pengembangan usaha, teknologi
informasi memberikan dampak yang sangat besar baik dalam pengembangan produk dan
layanan, baik dalam hal jumlah, kualitas, serta mobilitas. Berkat teknologi informasi, produk
bukan hanya berkualitas lebih bagus tetapi juga lebih efisien dan mudah dijangkau beragam
kalangan.
Mempertimbangkan begitu pentingnya teknologi dan informasi, sudah waktunya bagi koperasi
untuk menyiapkan diri dan menggunakan momen perkembangan teknologi ini bagi kepentingan
usaha. Karena bila tidak, koperasi akan kehilangan kesempatan, tidak berkembang, dan semakin
terisisih dalam persaingan dan berhadapan dengan pengusaha besar yang sangat sigap mengakses
dan mengembangkan IT sebagai basis bagi percepatan dan pengembangan usaha mereka.
Kegiatan koperasi kredit, baik secara teoritis maupun empiris, terbukti mempunyai kemampuan untuk membangun segmentasi pasar yang kuat sebagai akibat struktur pasar keuangan yang sangat tidak sempurna, terutama jika menyangkut masalah informasi. Bagi koperasi kredit keterbukaan perdagangan dan aliran modal yang keluar masuk akan merupakan kehadiran pesaing baru terhadap pasar keuangan,
namun tetap tidak dapat menjangkau para anggota koperasi. Apabila koperasi kredit mempunyai jaringan yang luas dan menutup usahanya hanya untuk pelayanan anggota saja, maka segmentasi ini akan sulit untuk ditembus pesaing baru. Bagi koperasi-koperasi kredit di negara berkembang, adanya globalisasi ekonomi dunia akan merupakan peluang untuk mengadakan kerjasama dengan koperasi kredit di negara maju dalam membangun sistem perkreditan melalui koperasi.Koperasi kredit atau
simpan pinjam di masa mendatang akan menjadi pilar kekuatan sekitar koperasi yang perlu diikuti oleh dukungan lainnya seperti sistem pengawasan dan jaminan.
Secara teoritis sumber kekuatan koperasi sebagai badan usaha dalam konteks kehidupan perekonomian, dapat dilihat dari kemampuan untuk menciptakan kekuatan monopoli dengan derajat monopoli tertentu. Tetapi ini adalah kekuatan semu dan justru dapat menimbulkan kerugian bagian anggota masyarakat di luar koperasi. Sumber kekuatan lain adalah kemampuan memanfaatkan berbagai potensi external economies yang timbul di sekitar kegiatan ekonomi para anggotanya.

Keadaan yang sangat memprihatinkan tentang koperasi ini harus ada upaya pengendalian dari pemerintah maupun kerjasama dari masyarakt,karena dengan adanya kerjasama antar pihak pemerintah dan masyarakat koperasi di Indonesia dapat berkembang dengan baik dan tidak lagi tertinggal dari badan usaha lain.Dan juga masyarakat Indonesia perlu diasah dan diberikan penyuluhan tentang manfaat koperasi dan juga mewujudkannya dalam bentuk nyata, bukan sekedar penyuluhan dan tidak adanya control yang jelas terhadap penjalanan fungis dari koperasi itu sendiri.

Sumber tambahan: http://www.riaupos.co.id

Mengapa Koperasi Sulit Berkembang di Indonesia


Koperasi sulit berkembang di Indonesia disebabkan dari beberapa faktor.Mulai dari awal berdirinya koperasi samapai saat ini sudah ada kemajuan yang bisa dirasakan,mulai dari awal yang tadinya ekonomi Indonesia tidak memakai system koperasi tetapi kini mulai berkembang.Pada awal mulanya koperasi masyarakat masih kurang antusias terhadap pertumbuhan koperasi di indonesia, ini disebabkan kurangnya sosialisasi dan peran masyarakat dalam mewujudkan koperasi di Indonesia.
Koperasi yang berjalan saat ini sangat sulit berkembang dikarenakan banyak faktor:
1.      Manajemen koperasi
Manajemen koperasi disini tidak berjalan secara maksimal,dalam artian koperasi tidak mampu menjalankan fungsi atau visi misi yang sebenarnya merupakan tujuan utama dari koperasi,yaitu “memakmurkan anggota koperasi”,pada kenyataannya pada koperasi yang ada saat ini anggota koperasi merasa tidak makmur dan merasa tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari koperasi jika dibandingkan dengan berbelanja di pasar yang bukan berbentuk koperasi.Bahkan harga yang ditawarkan jika berbelanja di koperasi malah lebih mahal jika berbelanja di pasar tradisional ini sangat bertolak belakang dengan sifat koperasi yang sudah tertanam dari dulu yaitu harga yang ada dikoperasi lebih murah dibandingkan dengan pasar tradisional,atau paling tidak harga yang ditawarkan koperasi bisa sama dengan harga pasar.Maka dari itu masyarakat kurang antusias terhadap koperasi karena manajemen yang buruk dan penjalanan fungsi koperasi yang tidak sesuai dengan tujuan awal terbentuknya koperasi di Indonesia.
2.      Kurangnya Promosi dan sosialisasi
Pada saat berdirinya koperasi koperasi tidak langsung disosialisasikan kepada masyarakat umum,dan kalaupun ada promosi dan sosialisasinya sangat terbatas dan tidak begitu banyak menjangkau kalangan masyarakat.Dan juga dalam proses sosialisasinya masyarakat masih kurang paham dan tidak mengetahui keuntungan pasti dalam berkoperasi karena faktor kurang efektifnya pensosialisasian koperasi ini.
3.      Kesadaran Masyarakat terhadap koperasi masih lemah
Kesadaran masyarakat Indonesia yang masih sangat lemah dan pemikiran yang tertanam oleh masyarakat Indonesia adalah bahwa koperasi itu biasa dilakukan dan dianggotai oleh masyarakat yang memiliki status ekonomi masyarakat menengah kebawah, sehingga para golongan yang merasa dirinya menengah keatas meras malu dan meras tidak pantas untuk mengikuti koperasi.Padahal pada kenyataannya koperasi bukanlah seperti yang mereka kira,koperasi itu bisa menjadikan ekonomi masyarakat Indonesia bisa berjalan makin baik dan masyarakatnya bisa menuju pintu kemakmuran.Selain itu juga para pemuda dan pemudi yang ada di Indonesia merasa malu untuk menjadi anggota koperasi karena merasa koperasi itu dijalankan bagi orang-orang kuno dan ketinggalan zaman,padahal pandangan ini sangat salah.
4.      Kurangnya Modal
Modal merupakan alat pendukung utama terbangunnya suatu usaha,dan jika modal kurang maka usaha tersebut tidak bisa mengembangkan usahanya tersebut menjadi lebih besar lagi ini karena jika modal kurang maka alat pembayaran untuk proses pembelian barang konsumsi dan produksi tidak bisa dibeli sehingga para anggota tidak bisa menjalankan koperasi dengan umur yang lama.Terkadang juga untuk  mendapatkan modal untuk dana koperasi itu sangat sulit didapat.Pihak bankpun tidak mau memberikan kredit pinjaman pada koperasi yang masa usahanya belum mencukupi sampai dengan satu tahun,ini dikarenakan pihak bank tidak ingin mengambil resiko akan kredit macet karena pihak bank tidak ingin dirugikan atas kejadian ini.
5.      Pengurus koperasi tidak memiliki keahlian dalam berkoperasi
Koperasi yang ada saat ini keban yakan pengurus yang menjalankannya pada daerah tertentu adalah orang-orang yang berpengaruh di wilayahnya atau tokoh-tokoh masyarakat yang ada didaerah tersebut.Sehingga dalam proses menjalankan koperasi tokoh-tokoh masyarakat tersebut jadi memliki “jabatan ganda”,sehingga koperasi yang dijalankannya tidak dapat berkembang secara maksimum,ini disebabkan pemimpin koperasi itu tidak mampu menjalankan 2 pekerjaan sekaligus,sehingga pada akhirnya koperasi itu tidak mampu berkembang dan pada akhirnya gulung tikar.Pemimpin koperasi juga terkadang dipilih karena disegani oleh masyarakat daerah tersebut,sehingga bukan berdasarkan kemampuan yang dimiliki pemimpin tersebut untuk menjalankan koperasi.Koperasi walupun terlihat sederhana tetapi dalam proses berjalannya usaha koperasi tersebut tidak bisa dipandang mudah, karena walaubagaimanapun dalam usaha untuk memajukan koperasi diperlukan keahlian dari seorang pemimpin dan manajemen yang baik yang akan diberlakukan di koperasi tersebut.Karena tanpa adanya manajemen yang baik sebuah perusahaan atau lembaga koperasi tidak akan mampu bersaing dengan usaha-usaha yang ada di dalam perekonomian.
6.      Bertambahnya badan usaha lain
Pada masa ini banyak badan usaha yang lain yang mulai berkembang dan mampu menarik minat masyarakat untuk melakukan transaksi di badan usaha tersebut karena mungkin harga yang ditawarkan lebih murah,barang yang ditawarkan juga bervariasi dan juga kualitas yang diberikan lebih bagus daripada yang ditawarkan oleh barang-barang yang dihasilkan koperasi.Kebanyakan koperasi yang ada di Indonesia ini barang yang ditawarkan oleh koperasi masih relative terbatas karena koperasi di indonesi masih bersifat usaha kecil sehingga barang yang ditawrkan masih sedikit variasinya. Dan ini sangat bertolak belakang dengan badan usaha yang Negara lain dirikan di Indonesia,dan juga dengan kualitas yang baik juga harga lebih terjangkau.
7.      Demokrasi yang kurang
Dalam hal ini masih banyak koperasi yang tidak memberikan keleluasaan terhadap masyarakat,hal ini dapat terlihat pada KUD(koperasi unit desa)  yang tidak mampu memberikan pinjaman pada masyarakat dan tidak mampu memenuhi keinginan masyarakat dalam memberikan pinjaman untuk meningkatkan kualitas sumber daya dari masyarakat tersebut.Oleh karena itu koperasi seharusnya bisa memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap anggotanya, karna dengan tersebut anggota yang bernaung di koperasi akan dapat merasakan keuntungan dari menjadi anggota koperasi dari pada yang tidak menjadi anggota koperasi sehingga masyarakatpun bisa membangun kepercayaan mereka terhadap koperasi dan terus bisa berusaha menjalankan koperasi di Indonesia.
8.      Sumber daya Manusia
Koperasi walupun badan usaha yang bersifat kekeluargaan dan tradisional seharusnya tetap bisa menghasilkan output barang yang berkualitas, ini juga harus didukung dengan para anggotanya yang memiliki kemampuan dalam bidangnya dan bukan orang-orang yang tidak memiliki kemampuan.Ataupun walaupun pada awalnya tidak memiliki kemampuan tetapi anggotanya bisa diberikan traning atau pelatihan untuk dapat menjalankan koperasi yang ada dan sedang berjalan secara professional dan mampu mengembangkan koperasi agar bisa berjalan lebih baik lagim

Sumber:http://stevenhamonangan.blogspot.com

Tuesday, October 4, 2011

Rangkuman kondisi perkoperasian dan cara memajukan koperasi di Indonesia


Keadaan Ekonomi koperasi diindonesia sudah mulai meningkat dari tahun sebelumnya ini sangat terlihat pada keadaan awal ekonomi koperasi yang dari awal dibangun sampai dengan masa peningkatannnya masih sempat arus pasang surut dalam proses peningkatannya.Keadaan ini disebabkan kurang antusiasi dari masyarakat, keadaan ekonomi dan perasaan ingin maju yang masih sangat minim dari masyarakat. Apalagi masyarakat Indonesia  masih kurang mendapat informasi tentang keuntungan dalam berkoperasi.Dan pada saat permulaan pembangunan ekonomi yang berprinsip koperasi ini masyarakat masih agak enggan untuk memulainya karena masih belum terlihat keuntungan yang akan mereka dapat, dan juga pemerintah pada saat itu belum gencar mensosialisasikan itu disebabkan karena pada awal terbentuknya koperasi Teknologi masih sangat sederhana sehingga dalam jangkauan untuk sosialisasi agak sulit dan terbatas.
Walaupun seperti itu ,setelah lebih dari 50 tahun keberadaannya, Lembaga koperasi yang diharapkan menjadi pilar atau soko guru perekonomian nasional, lembaga gerakan ekonomi
rakyat masih sering dipertanyakan dan selalu menjadi bahan perdebatan karena
tidak jarang koperasi dimanfaatkan di luar kepentingan generiknya.Data tahun 2006, secara kuantitatif jumlah keseluruhan koperasi di Indonesia tercatat sebanyak 138.411 unit, dengan jumlah anggota 27.042.342 orang. Dari jumlah tersebut jumlah koperasi aktif hanya sebanyak 43.703 unit atau hanya sekitar 31,5 persen saja. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi sebagai lembaga Sosial-ekonomi memiliki derajat kompleksitas yang lebih tinggi seperti sarat
dengan aspek kemanusiaan, sosial, budaya, ekonomi dan manajemen bisnis
dibandingkan dengan organisasi ekonomi semata yang mempengaruhi keunikan
dan kerumitan tersendiri dalam manajemennya.
Dengan seiring berjalannya keadaan koperasi yang sudah mulai normal kembali dan juga terjadi peningkatan, Indonesia berusah terus untuk menciptakan perekonomian yang berbasis koperasi karena dalam proses kegiatannya.Keadaan ini sangat terlihat jelas di berbagai darerah-daerah dindonesia yang mulai banyak membangun KOPERASI unit desa yang dalam proses berjalannya masyarakat pedesaan merasa sangat terbantu oleh adanya pendirian koperasi ini.Selain itu pemerintah juga ikut andil dalam berusaha meningkatkan kualitas perkoperasian di setiap titik-tik tempat yang sudah mulai menggunakan atau membangun koperasi dalam menjalankan struktur ekonomi.Pemerintah juga gencar dalam mensosialisasikan keuntungan yang akan didapat jika menjadi anggota koperasi.Ikut sertanya pemerintah dalam memajukan koperasi di Indonesia tidak lain dan tidak bukan adalah semata untuk memajukan kegiatan ekonomi Indonesia yang terpuruk dan mengangkat derajat ekonomi Indonesia dan berusaha keluar dari masalah Kemiskinan dan Pengangguran.Walaupun pada kenyataannya Indonesia masih sulit dalam berusaha meningkatkan keadaan ekonomi Indonesia setelah krisis ekonomi 1991 tetapi Indonesia tetap optimis dalam berusah untuk meningkatkan Perekonomiannya.
Hal-hal yang bisa dilakukan oleh koperasi agar koperasi masih dapat berjalan dengan dan dapat terus meningkatkan kinerjanya guna meningkatkan ekonomi Indonesia maka koperasi harus bisa melakukan
1. Merekrut  anggota yg berkompeten
2. Meningkatkan daya jual koperasi dan melakukan sarana promosi
3.   Merubah kebijakan pelembagaan koperasi
4.   Menerapkan sistem GCG
5.   Memperbaiki koperasi secara menyeluruh
6.   Membenahi kondisi internal koperasi
7.   Penggunaan kriteria identitas
8.   Menghimpun kekuatan ekonomi dan kekuatan politis
Dengan adanya hal-hal yang bisa dilakukan untuk memajukan koperasi maka diharapkan koperasi yang ada di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan dapat terus berkembang sehingga Indonesia dapat merentaskan masalah ekonomi yang terpuruk dalam kemiskinan dan keterpurukan ekonomi yang sudah sangat parah yang bermula pada krisis moneter yang dampaknya masih sangat terasa sampai saat ini.

Cara Memajukan Koperasi di Indonesia


Hal-hal yang bisa dilakukan dalam memajukan koperasi di Indonesia bisa dengan cara meningkatkan kualitas manajerial dalam proses penjalanan koperasi berikut ini penjelasan yang lebih luas tentang cara meningkatkan perkoperasian di Indonesia.
1. Merekrut  anggota yg berkompeten
Dalam prose awal perekrutan SDM (Sumber daya manusianya ) koperasi harus memiliki standarisasi yaitu dengan cara membuat persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon anggota yang ingin bergabung dalam koperasi yang sedang dibangun, dan seberapa yakin keinginan mereka untuk maju dengan koperas.Karena didalam proses jalannya koperasi dibutuhkan usaha dan manajerial yang baik agar koperasi yang dibangun dapat going concert atau bertahan dalam usia yang panjang.
2. Meningkatkan daya jual koperasi dan melakukan sarana promosi
Koperasi harus bisa meningkatkan daya jual mungkin dengan cara meningkatkan kualitas barang yang dihasilkan dan juga membangun kepercayaan sesame anggota.Dan tidak hanya itu, koperasi pun memerlukan sarana promosi untuk mengekspose kegiatan usahanya agar dapat diketahui oleh masyarakat umum seperti badan usaha lainnya salah satu caranya dengan menyebarkan brosur dan membuat spanduk agar masyarakat mengetahuinya. Dengan cara ini diharapkan dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di koperasi.
3.   Merubah kebijakan pelembagaan koperasi
Dalam kehidupan sosial-ekonomi masyarakat kebijakan pelembagaan koperasi dilakukan degan pola penitipan, yaitu dengan menitipkan koperasi pada dua kekuatan ekonomi lainnya. Oleh sebab itu saya akan merubah kebijakan tersebut agar koperasi dapat tumbuh secara normal layaknya sebuah organisasi ekonomi yang kreatif, mandiri, dan independen.
4.   Menerapkan sistem GCG
Koperasi perlu mencontoh implementasi good corporate governance(GCG) yang telah diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum perseroan. Implementasi GCG dalam beberapa hal dapat diimplementasikan pada koperasi. Untuk itu, regulator, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM perlu memperkenalkan secara maksimal suatu konsep good cooperative governance (disingkat juga dengan GCG) atau tatakelola koperasi yang baik.
Perkembangan koperasi di Indonesia semakin lama semakin menunjukkan perkembangan menggembirakan. Sebagai salah satu pilar penopang perekonomian Indonesia, keberadaan koperasi sangat kuat dan mendapat tempat tersendiri di kalangan pengguna jasanya. Koperasi telah membuktikan bahwa dirinya mampu bertahan di tengah gempuran badai krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia. Keberadaan koperasi semakin diperkuat pula dengan dibentuknya Kementerian Negara Koperasi dan UKM yang salah satu tugasnya adalah mengembangkan koperasi menjadi lebih berdaya guna. Koperasi sangat diharapkan menjadi soko guru perekonomian yang sejajar dengan perusahaan-perusahaan dalam mengembangkan perekonomian rakyat.
Analogi sederhana yang dikembangkan adalah jika koperasi lebih berdaya, maka kegiatan produksi dan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil, maka melalui koperasi yang telah mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut dapat dilakukan dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan ekonomi rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada aras ekonomi kelas bawah (misalnya petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan kepentingan ekonominya melalui wadah koperasi. Inilah sesungguhnya yang menjadi latar belakang pentingnya pemberdayaan koperasi.
Namun demikian, kenyataan membuktikan bahwa koperasi baru manis dikonsep tetapi sangat pahit perjuangannya di lapangan. Semakin banyak koperasi yang tumbuh semakin banyak pula yang tidak aktif. Bahkan ada koperasi yang memiliki badan hukum namun tidak eksis sama sekali. Hal ini sangat disayangkan karena penggerakan potensi perekonomian pada level terbawah berawal dan diayomi melalui koperasi. Oleh karena itu, koperasi tidak mungkin tumbuh dan berkembang dengan berpegang pada tata kelola yang tradisonal dan tidak berorientasi pada pemuasan keperluan dan keinginan konsumen. Koperasi perlu diarahkan pada prinsip pengelolaan secara modern dan aplikatif terhadap perkembangan zaman yang semakin maju dan tantangan yang semakin global.
Koperasi perlu mencontoh implementasi good corporate governance(GCG) yang telah diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum perseroan. Implementasi GCG dalam beberapa hal dapat diimplementasikan pada koperasi. Untuk itu, regulator, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM perlu memperkenalkan secara maksimal suatu konsep good cooperative governance (disingkat juga dengan GCG) atau tatakelola koperasi yang baik.
Konsep GCG sektor koperasi perlu dimodifikasi sedemikian rupa untuk menjawab tantangan pengelolaan koperasi yang semakin kompleks. Implementasi GCG perlu diarahkan untuk membangun kultur dan kesadaran pihak-pihak dalam koperasi untuk senantiasa menyadari misi dan tanggung jawab sosialnya yaitu mensejahterakan anggotanya.
Dalam mengimplementasikan GCG, koperasi Indonesia perlu memastikan beberapa langkah strategis yang memadai dalam implementasi GCG. Pertama, koperasi perlu memastikan bahwa tujuan pendirian koperasi benar-benar untuk mensejahterakan anggotanya. Pembangunan kesadaran akan tujuan perlu dijabarkan dalam visi,misi dan program kerja yang sesuai. Pembangunan kesadaran akan mencapai tujuan merupakan modal penting bagi pengelolaan koperasi secara profesional, amanah, dan akuntabel.
5.   Memperbaiki koperasi secara menyeluruh
Kementerian Koperasi dan UKM perlu menyiapkan blue print pengelolaan koperasi secara efektif. Blue print koperasi ini nantinya diharapkan akan menjadi panduan bagi seluruh koperasi Indonesia dalam menjalankan kegiatan operasinya secara profesional, efektif dan efisien. Selain itu diperlukan upaya serius untuk mendiseminasikan dan mensosialisasikan GCG koperasi dalam format gerakan nasional berkoperasi secara berkesinambungan kepada warga masyarakat, baik melalui media pendidikan, media massa, maupun media yang lainnya yang diharapkan akan semakin memajukan perkoperasian Indonesia.
6.   Membenahi kondisi internal koperasi
Praktik-praktik operasional yang tidak tidak efisien, mengandung kelemahan perlu dibenahi. Dominasi pengurus yang berlebihan dan tidak sesuai dengan proporsinya perlu dibatasi dengan adanya peraturan yang menutup celah penyimpangan koperasi. Penyimpangan-penyimpangan yang rawan dilakukan adalah pemanfaatan kepentingan koperasi untuk kepentingan pribadi, penyimpangan pengelolaan dana, maupun praktik-praktik KKN.
7.   Penggunaan kriteria identitas
Penggunaan prinsip identitas untuk mengidentifikasi koperasi adalah suatu hal yang agak baru, dengan demikian banyak koperasiwan yang belum mengenalnya dan masih saja berpaut pada pendekatan-pendekatan esensialis maupun hukum yang lebih dahulu, yang membuatnya sulit atau bahkan tidak mungkin untuk membedakan suatu koperasi dari unit-unit  usaha lainnya seperti kemitraan, perusahaan saham atau di Indonesia dikenal dengan Perseroan Terbatas (PT).
Dengan menggunakan kriteria identitas, kita akan mampu memadukan pandangan-pandangan baru dan perkembangan-perkembangan muktahir dalam teori perusahaan ke dalam ilmu koperasi.
8.   Menghimpun kekuatan ekonomi dan kekuatan politis
Kebijaksanaan ekonomi makro cenderung tetap memberikan kesempatan lebih luas kepada usaha skala besar. Paradigma yang masih digunakan hingga saat ini menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh usaha skala besar dengan asumsi bahwa usaha tersebut akan menciptakan efek menetes ke bawah. Namun yang dihasilkan bukanlah kesejahteraan rakyat banyak melainkan keserakahan yang melahirkan kesenjangan. Dalam pembangunan, pertumbuhan memang perlu, tetapi pencapaian pertumbuhan ini hendaknya melalui pemerataan yang berkeadilan.
Pada saat ini, belum tampak adanya reformasi di bidang ekonomi lebih-lebih disektor moneter, bahkan kecenderungan yang ada adalah membangun kembali usaha konglomerat yang hancur dengan cara mengkonsentrasikan asset pada permodalan melalui program rekapitalisasi perbankan.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, alternatif terbaik bagi usaha kecil termasuk koperasi adalah menghimpun kekuatan sendiri baik kekuatan ekonomi maupun kekuatan polotis untuk memperkuat posisi tawar dalam penentuan kebijakan perekonomian nasional. Ini bukanlah kondisi yang mustahil diwujudkan, sebab usaha kecil termasuk koperasi jumlahnya sangat banyak dan tersebar di seluruh wilayah nusantara sehingga jika disatukan akan membentuk kekuatan yang cukup besar.
Dengan ini diharapkan dapat memajukan koperasi sebagai salah satu sektor perekonomian di Indonesia. Juga diharapkan koperasi dapat bersaing di perekonomian dunia. Saya sangat mengharapkan agar koperasi di Indonesia dapat terus maju dan berkembang karena koperasi adalah salah satu badan usaha yang menyediakan fasilitas untuk masyarakat kecil dan menengah. Semoga dengan ini dapat membangun koperasi yang lebih baik lagi.
Sumber
  • http://kennysiikebby.wordpress.com/2010/09/25/usaha-usaha-yang-dilakukan-untuk-memajukan-koperasi/