Krisis
ekonomi dunia akan menghadang di tahun 2012. Indikasinya terlihat dari
tak tuntasnya krisis di Eropa. Di negara adidaya AS yang selama ini jadi
parameter, kondisinya juga tak lebih baik. Dua kiblat ekonomi dunia itu
pun mati kutu, lesu karena sistem keuangan yang dianutnya tak bisa
menolong mereka dari krisis.
Melihat apa yang terjadi di Eropa dan AS terbukti bahwa kapitalisme
juga gagal, dan setelah sekian waktu, kini sampai pada kehancuran. Hal
ini terjadi karena kapitalisme telah menjadikan individu, perusahaan dan
institusi berhak memiliki apa yang menjadi milik umum, seperti minyak,
gas, semua bentuk energi. Itu merupakan konsekuensi dari ekonomi pasar
bebas, privatisasi dan globalisasi. Hasilnya adalah goncangan beruntun
dan kehancuran dengan cepat, dimulai dari pasar modal menjalar ke sektor
lain.
Sebenarnya dengan basic penduduk Muslim yang besar, kita punya peluang
untuk menciptakan ekonomi Islam, yaitu secara syariah. Sistem ekonomi
Islam-lah barnagkali merupakan salah satu solusi yang ampuh dan steril
dari semua krisis ekonomi.
Islam telah menetapkan bahwa emas dan perak merupakan mata uang, bukan
yang lain. Mengeluarkan kertas substitusi harus di-cover dengan emas dan
perak, dengan nilai yang sama dan dapat ditukar, saat ada permintaan.
Dengan begitu, uang kertas negara mana pun tidak akan bisa didominasi
oleh uang negara lain. Sebaliknya, uang tersebut mempunyai nilai
intrinsik yang tetap, dan tidak berubah. Artinya, kita harus singkirkan
dolar yang saat ini mengisi pundi-pundi BI sebagai cadangan devisa.
Sistem ekonomi Islam juga melarang riba. Ekonomi ribawi harus diganti
dengan ekonomi Islam. Ini artinya, kita harus menutup dan menghentikan
praktik perbankan konvensional yang berdasarkan riba.
Pangkal dari krisis ekonomi sekarang adalah ekonomi ribawi yang salah
satu pilar pentingnya ada bursa saham. Jual-beli saham, obligasi dan
komoditas tanpa adanya syarat serah terima komoditas yang bersangkutan,
bahkan bisa diperjual belikan tanpa harus mengalihkan komoditas tersebut
dari tangan pemiliknya yang asli adalah sistem yang menimbulkan
masalah.
Dengan ekonomi syariah, kita bisa menerapkan mekanisme pengembangan
modal dengan sistem Syirkah (Inan, Abdan, Mudlarabah, Wujuh, Mufawadah).
Dampak dari syirkah adalah terjadinya keadilan dalam pengembangan
modal. Bukan menumpuknya modal pada kalangan tertentu saja.
No comments:
Post a Comment