logo

logo
logo gunadarma

Tuesday, November 1, 2011

Mengapa Koperasi Sulit Berkembang di Indonesia


Koperasi sulit berkembang di Indonesia disebabkan dari beberapa faktor.Mulai dari awal berdirinya koperasi samapai saat ini sudah ada kemajuan yang bisa dirasakan,mulai dari awal yang tadinya ekonomi Indonesia tidak memakai system koperasi tetapi kini mulai berkembang.Pada awal mulanya koperasi masyarakat masih kurang antusias terhadap pertumbuhan koperasi di indonesia, ini disebabkan kurangnya sosialisasi dan peran masyarakat dalam mewujudkan koperasi di Indonesia.
Koperasi yang berjalan saat ini sangat sulit berkembang dikarenakan banyak faktor:
1.      Manajemen koperasi
Manajemen koperasi disini tidak berjalan secara maksimal,dalam artian koperasi tidak mampu menjalankan fungsi atau visi misi yang sebenarnya merupakan tujuan utama dari koperasi,yaitu “memakmurkan anggota koperasi”,pada kenyataannya pada koperasi yang ada saat ini anggota koperasi merasa tidak makmur dan merasa tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari koperasi jika dibandingkan dengan berbelanja di pasar yang bukan berbentuk koperasi.Bahkan harga yang ditawarkan jika berbelanja di koperasi malah lebih mahal jika berbelanja di pasar tradisional ini sangat bertolak belakang dengan sifat koperasi yang sudah tertanam dari dulu yaitu harga yang ada dikoperasi lebih murah dibandingkan dengan pasar tradisional,atau paling tidak harga yang ditawarkan koperasi bisa sama dengan harga pasar.Maka dari itu masyarakat kurang antusias terhadap koperasi karena manajemen yang buruk dan penjalanan fungsi koperasi yang tidak sesuai dengan tujuan awal terbentuknya koperasi di Indonesia.
2.      Kurangnya Promosi dan sosialisasi
Pada saat berdirinya koperasi koperasi tidak langsung disosialisasikan kepada masyarakat umum,dan kalaupun ada promosi dan sosialisasinya sangat terbatas dan tidak begitu banyak menjangkau kalangan masyarakat.Dan juga dalam proses sosialisasinya masyarakat masih kurang paham dan tidak mengetahui keuntungan pasti dalam berkoperasi karena faktor kurang efektifnya pensosialisasian koperasi ini.
3.      Kesadaran Masyarakat terhadap koperasi masih lemah
Kesadaran masyarakat Indonesia yang masih sangat lemah dan pemikiran yang tertanam oleh masyarakat Indonesia adalah bahwa koperasi itu biasa dilakukan dan dianggotai oleh masyarakat yang memiliki status ekonomi masyarakat menengah kebawah, sehingga para golongan yang merasa dirinya menengah keatas meras malu dan meras tidak pantas untuk mengikuti koperasi.Padahal pada kenyataannya koperasi bukanlah seperti yang mereka kira,koperasi itu bisa menjadikan ekonomi masyarakat Indonesia bisa berjalan makin baik dan masyarakatnya bisa menuju pintu kemakmuran.Selain itu juga para pemuda dan pemudi yang ada di Indonesia merasa malu untuk menjadi anggota koperasi karena merasa koperasi itu dijalankan bagi orang-orang kuno dan ketinggalan zaman,padahal pandangan ini sangat salah.
4.      Kurangnya Modal
Modal merupakan alat pendukung utama terbangunnya suatu usaha,dan jika modal kurang maka usaha tersebut tidak bisa mengembangkan usahanya tersebut menjadi lebih besar lagi ini karena jika modal kurang maka alat pembayaran untuk proses pembelian barang konsumsi dan produksi tidak bisa dibeli sehingga para anggota tidak bisa menjalankan koperasi dengan umur yang lama.Terkadang juga untuk  mendapatkan modal untuk dana koperasi itu sangat sulit didapat.Pihak bankpun tidak mau memberikan kredit pinjaman pada koperasi yang masa usahanya belum mencukupi sampai dengan satu tahun,ini dikarenakan pihak bank tidak ingin mengambil resiko akan kredit macet karena pihak bank tidak ingin dirugikan atas kejadian ini.
5.      Pengurus koperasi tidak memiliki keahlian dalam berkoperasi
Koperasi yang ada saat ini keban yakan pengurus yang menjalankannya pada daerah tertentu adalah orang-orang yang berpengaruh di wilayahnya atau tokoh-tokoh masyarakat yang ada didaerah tersebut.Sehingga dalam proses menjalankan koperasi tokoh-tokoh masyarakat tersebut jadi memliki “jabatan ganda”,sehingga koperasi yang dijalankannya tidak dapat berkembang secara maksimum,ini disebabkan pemimpin koperasi itu tidak mampu menjalankan 2 pekerjaan sekaligus,sehingga pada akhirnya koperasi itu tidak mampu berkembang dan pada akhirnya gulung tikar.Pemimpin koperasi juga terkadang dipilih karena disegani oleh masyarakat daerah tersebut,sehingga bukan berdasarkan kemampuan yang dimiliki pemimpin tersebut untuk menjalankan koperasi.Koperasi walupun terlihat sederhana tetapi dalam proses berjalannya usaha koperasi tersebut tidak bisa dipandang mudah, karena walaubagaimanapun dalam usaha untuk memajukan koperasi diperlukan keahlian dari seorang pemimpin dan manajemen yang baik yang akan diberlakukan di koperasi tersebut.Karena tanpa adanya manajemen yang baik sebuah perusahaan atau lembaga koperasi tidak akan mampu bersaing dengan usaha-usaha yang ada di dalam perekonomian.
6.      Bertambahnya badan usaha lain
Pada masa ini banyak badan usaha yang lain yang mulai berkembang dan mampu menarik minat masyarakat untuk melakukan transaksi di badan usaha tersebut karena mungkin harga yang ditawarkan lebih murah,barang yang ditawarkan juga bervariasi dan juga kualitas yang diberikan lebih bagus daripada yang ditawarkan oleh barang-barang yang dihasilkan koperasi.Kebanyakan koperasi yang ada di Indonesia ini barang yang ditawarkan oleh koperasi masih relative terbatas karena koperasi di indonesi masih bersifat usaha kecil sehingga barang yang ditawrkan masih sedikit variasinya. Dan ini sangat bertolak belakang dengan badan usaha yang Negara lain dirikan di Indonesia,dan juga dengan kualitas yang baik juga harga lebih terjangkau.
7.      Demokrasi yang kurang
Dalam hal ini masih banyak koperasi yang tidak memberikan keleluasaan terhadap masyarakat,hal ini dapat terlihat pada KUD(koperasi unit desa)  yang tidak mampu memberikan pinjaman pada masyarakat dan tidak mampu memenuhi keinginan masyarakat dalam memberikan pinjaman untuk meningkatkan kualitas sumber daya dari masyarakat tersebut.Oleh karena itu koperasi seharusnya bisa memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap anggotanya, karna dengan tersebut anggota yang bernaung di koperasi akan dapat merasakan keuntungan dari menjadi anggota koperasi dari pada yang tidak menjadi anggota koperasi sehingga masyarakatpun bisa membangun kepercayaan mereka terhadap koperasi dan terus bisa berusaha menjalankan koperasi di Indonesia.
8.      Sumber daya Manusia
Koperasi walupun badan usaha yang bersifat kekeluargaan dan tradisional seharusnya tetap bisa menghasilkan output barang yang berkualitas, ini juga harus didukung dengan para anggotanya yang memiliki kemampuan dalam bidangnya dan bukan orang-orang yang tidak memiliki kemampuan.Ataupun walaupun pada awalnya tidak memiliki kemampuan tetapi anggotanya bisa diberikan traning atau pelatihan untuk dapat menjalankan koperasi yang ada dan sedang berjalan secara professional dan mampu mengembangkan koperasi agar bisa berjalan lebih baik lagim

Sumber:http://stevenhamonangan.blogspot.com

No comments:

Post a Comment