logo

logo
logo gunadarma

Monday, March 14, 2011

Perkebunan mendorong kenaikan Investasi,,

penanaman modal dalam negeri pada kuartal ketiga menunjukkan peningkatan ketimbang periode yang sama tahun lalu, terutama didorong oleh sektor perkebunan. "Terutama ditujukan ke luar Jawa, seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal M.M. Azhar Lubis di Jakarta kemarin. . Hal tersebut terlihat dari realisasi penanaman modal di sektor tanaman pangan dan perkebunan yang mencapai Rp 4,6 triliun, dengan 76 proyek. Beberapa perusahaan yang berinvestasi di perkebunan antara lain Hutan Sawit Lestari dan Graha Cakra Mulia. Nilai itu otomatis memperbesar investasi di luar Pulau Jawa sebanyak 37,7 persen dari total investasi dalam negeri sebesar Rp 56,7 triliun sepanjang kuartal ketiga tahun ini.
Secara keseluruhan, realisasi investasi pada Januari hingga September mencapai Rp 149,6 triliun, atau naik 33,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal ketiga saja, realisasi investasi mencapai Rp 56,7 triliun, atau naik 24,1 persen dibanding tahun lalu. Dengan pencapaian ini, pemerintah yakin realisasi hingga akhir tahun melampaui target sebelumnya, Rp 160,1 triliun.
Sedangkan realisasi investasi penanaman modal asing ke Indonesia tidak lagi didominasi oleh Singapura. Inggris menjadi negara dengan nilai investasi terbesar mencapai US$ 1,3 miliar untuk 86 proyek. "Inggris banyak investasi di sektor perumahan," kata Azhar. Namun investor terbesar di Indonesia masih didominasi dari negara-negara di Asia.
Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Yusan mengatakan negara dari luar Asia yang nilai investasinya cukup besar hanya Inggris dan Belanda. Negara Asia yang masih berada dalam lima teratas asal investasi adalah Singapura, Malaysia, dan Jepang. "Singapura masih dalam peringkat atas negara asal investasi," ujarnya.
Yusan menambahkan, investorasing lebih banyak menanamkan modal di sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran. Nilai investasi asing di sektor tersebut sebesar US$ 800 juta dengan 33 proyek. Proyek lain yang diminati asing adalah sektor pertambangan, transportasi, makanan dan tanaman pangan, serta perkebunan.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Iriawan Wirjawan berharap realisasi investasi tahun ini menembus Rp 200 triliun.
Apalagi realisasi investasi hingga kuartal ketiga hampir Rp 150 triliun, atau rata-rata Rp 50 triliun per kuartal. Sampai akhir tahun ini, tersisa satu kuartal lagi untuk menarik investasi sebanyak-banyaknya.
Dengan rata-rata investasi Rp 50 triliun per kuartal, realisasi selama 2010 akan mencapai Rp 200 triliun, yang melampaui target Rp 160,1 triliun. Nilai itu lebih besar dari realisasi 2008 sebesar Rp 160 triliun. Gita berharap target akan tercapai ji-ka program kerja sama pemerintah dan swasta {public private partner-ship/PPP) terwujud.
Selama ini realisasi program itu terganjal revisi empat produk hukum. Sebab, waktu yang dibutuhkan untuk revisi peraturan lebih lama dari perkiraan. Dua dari empat peraturan tersebut sudah selesai. Tinggal menunggu disahkan Presiden. "Sisanya akan segera direvisi dan diharapkan rampung akhir Oktober," ujar Gita. eu unm Arau

No comments:

Post a Comment