logo

logo
logo gunadarma

Thursday, June 21, 2012

Geliat Petani Sutra Cianjur

Meningkatnya permintaan sutra alam saat ini masih belum diimbangi kemampauan petani dalam mengembangkan kualitas kokon dan produk sutra lainnya. “Ini peluang yang harus segera diambil,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kepada VIVAnews di ruang kerjanya.

Dengan pengembangan pengolahan kokon menjadi benang justru akan meningkatkan penghasilan para petani sutra alam. Saat ini harga kokon di petani Kabupaten Cianjur berkisar antara Rp22.000 - Rp30.000 per kilogram, tergantung kualitasnya. Sedangkan harga benang sutra alam di tingkat petani sudah Rp350 ribu - Rp450 ribu per kg.

Bahkan, bila harga ini melonjak jadi Rp550 ribu – Rp650 ribu di pasar. "Ini peluang yang harus di ambil untuk kesejahteraan petani,” katanya.

Saat ini masih banyak keterbatasan petani dalam mengolah kokon produksi mereka. Padahal untuk mengolah kokon menjadi benang tidak terlalu sulit dan tidak membutuhkan teknologi mahal.

Dengan teknologi sederhana pengolahan 10 kokon bisa menghasilkan 1 kg benang sutra alam. Rata-rata petani sutra di Kabupaten Cianjur bisa menghasilkan 1.000 kokon dalam sebulan. Tentu saja, bila diolah dulu,  kesejahteraan petani akan meningkat.

Dari data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Cianjur, perputaran uang dari bisnis sutra alam di wilayah itu mencapai Rp3 miliar per tahun. Dengan pengembangan teknologi dan kemampauan petani, dua tahun ke depan perputarannya akan meningkat hingga lima kali lipat menjadi Rp15 miliar.

Hal ini diperkuat dengan Surat Keputusan tiga menteri pada 2006 silam. Dalam surat yang ditandatangani Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Koprasi dan KUKM, serta Menteri Kehutanan inimenyatakan Kabupaten Cianjur, Bali, dan Sulawesi menjadi salah satu percontohan pengembangan sutra alam.

No comments:

Post a Comment