logo

logo
logo gunadarma

Wednesday, January 4, 2012

Potensi Rupiah Melemah Masih Kuat

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta, Kamis pagi, belum bergerak atau stagnan diposisi Rp 9.065 per dollar AS.

"Jelang libur akhir tahun perdagangan pasar uang cenderung kurang agresif. Sebagian pelaku pasar telah mengambil waktu libur, sehingga rupiah pagi belum bergerak nilainya," kata Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada, di Jakarta, Kamis (29/12/2011).

Ia menambahkan, potensi rupiah melemah masih kuat seiring ketidakpastian kondisi kepemimpinan Korea Utara dan diperburuk oleh pelemahan mata uang regional, di antaranya Rupee India.

Di sisi lain, kata dia, laporan Consumer Price Index (CPI) Korea Selatan juga masih memberikan sinyal variatif di mana angkanya masih di atas target bank sentral di level 2-4 persen. "Kondisi itu salah satu katalis faktor volume perdagangan tipis, selain dari sebagian investor yang telah mengambil waktu libur," kata dia.

Ia mengatakan, sebenarnya pelaku pasar masih mengharapkan sentimen positif, apalagi AS mencatat data-data ekonomi yang positif yang keluar di akhir pekan kemarin menjelang libur panjang Natal. "Rupiah terhadap dolar AS diperkirakan cenderung melemah akibat maraknya aksi jual di tengah tipisnya volume perdagangan akhir tahun," kata dia.

Analis pasar uang Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, menambahkan, pasar global yang kembali negatif pada perdagangan tadi malam, kembali khawatir dengan problem utang di Uni Eropa. "Kami perkirakan rupiah juga mendapat sentimen pelemahan dengan kemungkinan bergerak di kisaran Rp 9.075-Rp 9.085 per dollar AS," kata dia.

Meski demikian, kata dia, lelang obligasi Italia yang berhasil meraup dana senilai 8,5 miliar euro atau setara dengan 11 miliar dollar AS mengindikasikan langkah itu cukup berhasil membuat likuiditas di pasar Eropa meningkat dan mengurangi biaya peminjaman, setidaknya untuk yang jangka pendek.

Sumber:Berita

No comments:

Post a Comment